Oleh: Abu Mushlih
Allah Ta’ala berfirman:
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ كَلَّا
“Adapun manusia, apabila Rabbnya menimpakan ujian kepadanya dengan memuliakan dan mencurahkan nikmat kepadanya maka dia mengatakan, ‘Rabbku telah memuliakanku’. Dan apabila Dia mengujinya dengan membatasi rezkinya niscaya dia akan mengatakan, ‘Rabbku telah menghinakanku’. Sekali-kali bukan demikian…” (QS. al-Fajr:15-17)
إبن إسـمـاعيـل المــهـاجـريـن
- Ibnu Isma'il Al-Muhajirin
- Bersabarlah dirimu di atas Sunnah, tetaplah tegak sebagaimana para Shahabat tegak di atasnya. Katakanlah sebagaimana yang mereka katakan, tahanlah dirimu dari apa-apa yang mereka menahan diri darinya. Dan ikutilah jalan Salafush Shalih karena akan mencukupi kamu apa saja yang mencukupi mereka.
Kamis, 30 April 2009
Senin, 27 April 2009
Kontradiksi Pemandangan Antara Kaum Pria dan Wanita
Belakangan ini, telah terjadi kerancuan timbangan antara pria dan wanita. Kaum pria menyerupai wanita, dan sebaliknya, kaum wanita menyerupai kaum pria. Disebutkan dalam Shahîh al-Bukhâri, dari Ibnu ‘Abbâs Radhiallahu'anhu , ia berkata:
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan kaum wanita yang menyerupai laki-laki."
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan kaum wanita yang menyerupai laki-laki."
Kamis, 23 April 2009
Penjelasan MUI Jakarta Utara Tentang Salafy
Pengikut Salafi (Wahabi) di Lombok kembali diusir dari kampung halamannya dan rumahnya dilempari batu oleh warga. Peristiwanya terjadi pada Senin, (12/5) malam sekitar pukul 22.00 Wita didusun Mesangok, Desa Gapuk Kec.Gerung Lombok Barat. Saat itu H.Muhamad Musfihad selaku guru ngaji mengajar 26 orang muridnya yang berasal dari Dusun Kebon Talo desa Sekotong Timur Kec.Lembar.
Dan sekarang, alhamdulillah...
Buat ikhwan di Lippo Cikarang penjelasan MUI ini seperti Payung disaat hujan deras, mengingat sudah hampir satu bulan kajian di sana diliburkan karena adanya tekanan (ancaman) untuk membubarkan kajian.
Itulah sedikit kesalahfahaman masyarakat tentang salafy. Untuk lebih jelasnya tentang salafy, silahkan KLIK DI SINI tentang penjelasan MUI mengenai salafy.
Buat Blogger Salafiyyin silahkan memuat juga khabar ini di blog antum, agar dapat menyebar luas.
Jazakumullahu khoyron.
Lihat juga info ini di: Assunnah Surabaya dan blognya Ibnu Ramadhan
Dan sekarang, alhamdulillah...
Buat ikhwan di Lippo Cikarang penjelasan MUI ini seperti Payung disaat hujan deras, mengingat sudah hampir satu bulan kajian di sana diliburkan karena adanya tekanan (ancaman) untuk membubarkan kajian.
Itulah sedikit kesalahfahaman masyarakat tentang salafy. Untuk lebih jelasnya tentang salafy, silahkan KLIK DI SINI tentang penjelasan MUI mengenai salafy.
Buat Blogger Salafiyyin silahkan memuat juga khabar ini di blog antum, agar dapat menyebar luas.
Jazakumullahu khoyron.
Lihat juga info ini di: Assunnah Surabaya dan blognya Ibnu Ramadhan
Selasa, 21 April 2009
Nasehat Berharga dari Pengalaman Hidup Kaum Salaf
Diriwayatkan dari Syaqiq Al-Bajaly rahimahullâh, bahwa beliau bertanya kepada muridnya Hatim, “Engkau telah menemaniku dalam kurung waktu (yang lama). Lalu apakah yang engkau telah pelajari dariku?”
Senin, 20 April 2009
Tujuan Hidup Seorang Muslim
Oleh: Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsary
Setiap orang yang mendalami Al-Qur'an dan mempelajari Sunnah tentu mengetahui bahwa puncak tujuan dan sasaran yang dilakukan orang Muslim yang diwujudkan pada dirinya dan di antara manusia ialah ibadah kepada Allah semata.
Tidak ada jalan untuk membebaskan ibadah ini dari setiap aib yang mengotorinya kecuali dengan mengetahui benar-benar tauhidullah.
Setiap orang yang mendalami Al-Qur'an dan mempelajari Sunnah tentu mengetahui bahwa puncak tujuan dan sasaran yang dilakukan orang Muslim yang diwujudkan pada dirinya dan di antara manusia ialah ibadah kepada Allah semata.
Tidak ada jalan untuk membebaskan ibadah ini dari setiap aib yang mengotorinya kecuali dengan mengetahui benar-benar tauhidullah.
Minggu, 19 April 2009
Telah Datang Zamannya Da’i-Da’i Berda'wah Tanpa Ilmu
Da’wah harus didahului dengan ilmu, karena siapa yang berda’wah tanpa ilmu maka ia akan lebih banyak merusak daripada memperbaiki. Oleh karena itu, sebelum berda’wah seorang da’i harus memiliki ilmu yang mapan. Dan tidaklah seseorang itu berkata tanpa didasari oleh ilmu, melainkan dia telah menggunakan ra’yunya dan nafs (perasaan)nya didalam berda’wah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Artinya: ”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. al-Israa’: 36)
Artinya: ”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. al-Israa’: 36)
Sabtu, 18 April 2009
Mengingat Kematian
Kematian, salah satu rahasia ilmu ghaib yang hanya diketahui oleh Allah ta’ala. Allah telah menetapkan setiap jiwa pasti akan merasakannya. Kematian tidak pandang bulu. Apabila sudah tiba saatnya, malaikat pencabut nyawa akan segera menunaikan tugasnya. Dia tidak mau menerima pengunduran jadwal, barang sedetik sekalipun. Karena bukanlah sifat malaikat seperti manusia, yang zalim dan jahil. Manusia tenggelam dalam seribu satu kesenangan dunia, sementara ia lalai mempersiapkan diri menyambut akhiratnya. Berbeda dengan para malaikat yang senantiasa patuh dan mengerjakan perintah Tuhannya. Duhai, tidakkah manusia sadar. Seandainya dia tahu apa isi neraka saat ini juga pasti dia akan menangis, menangis dan menangis.
Kamis, 16 April 2009
Adab dalam Berdebat
Oleh: Abu Al-Jauzaa'
Dalam kitab Al-Faqih wal-Mutafaqqih, Al-Khathiib Al-Baghdadiy rahimahullah mengangkat satu bahasan yang cukup menarik tentang adab dan etika dalam berdebat. Oleh karena itu, sangat penting kiranya jika penjelasan beliau ini dituangkan secara ringkas sehingga dapat memberikan manfaat bagi setiap Pembacanya.
Dalam kitab Al-Faqih wal-Mutafaqqih, Al-Khathiib Al-Baghdadiy rahimahullah mengangkat satu bahasan yang cukup menarik tentang adab dan etika dalam berdebat. Oleh karena itu, sangat penting kiranya jika penjelasan beliau ini dituangkan secara ringkas sehingga dapat memberikan manfaat bagi setiap Pembacanya.
Rabu, 15 April 2009
Wanita Boleh Memilih Pasangan Untuk Menikah
Penyusun : Ummu Sufyan Rahma bintu Muhammad
Muroja'ah : Ibnu Isma'il Al-Muhajirin
Banyak wanita yang bertanya-tanya ketika akan menikah, apakah boleh seorang wanita memilih pasangan hidupnya sendiri? Sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Wanita itu biasa dinikahi karena empat perkara: Karena hartanya, karena kemuliaan keturunannya, karena kecantikannya dank arena agamanya. Maka pilihlah yang beragama, karena kalau tidak niscaya engkau akan merugi.” (Hadits riwayat Bukhari no: 5090 dan Muslim no: 1466, sanadnya shahih)
Berdasarkan hadits di atas maka jelas bahwa lelakilah yang memilih wanita untuk dinikahinya. Lalu bagaimana dengan wanita???
Apakah wanita tidak berhak menentukan dengan siapa dia akan dan ingin menikah???
Muroja'ah : Ibnu Isma'il Al-Muhajirin
Banyak wanita yang bertanya-tanya ketika akan menikah, apakah boleh seorang wanita memilih pasangan hidupnya sendiri? Sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Wanita itu biasa dinikahi karena empat perkara: Karena hartanya, karena kemuliaan keturunannya, karena kecantikannya dank arena agamanya. Maka pilihlah yang beragama, karena kalau tidak niscaya engkau akan merugi.” (Hadits riwayat Bukhari no: 5090 dan Muslim no: 1466, sanadnya shahih)
Berdasarkan hadits di atas maka jelas bahwa lelakilah yang memilih wanita untuk dinikahinya. Lalu bagaimana dengan wanita???
Apakah wanita tidak berhak menentukan dengan siapa dia akan dan ingin menikah???
Senin, 06 April 2009
Menyikapi Perselisihan antar Ulama
Sudah menjadi ketetapan yang mapan bahwasanya tidak ada seorangpun yang selamat dari kesalahan. Salah merupakan hal yang wajar terjadi pada manusia. Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطاَّئِيْنَ التَّوَّابُوْن
“Setiap anak Adam itu banyak bersalah. Dan sebaik-baik orang yang banyak bersalah adalah orang-orang yang mau bertaubat.”
(HR. At-Tirmidzi no. 2616. Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihul Jami’ no. 4514 mengatakan: “(Hadits ini) hasan.”)
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطاَّئِيْنَ التَّوَّابُوْن
“Setiap anak Adam itu banyak bersalah. Dan sebaik-baik orang yang banyak bersalah adalah orang-orang yang mau bertaubat.”
(HR. At-Tirmidzi no. 2616. Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihul Jami’ no. 4514 mengatakan: “(Hadits ini) hasan.”)
Label:
al-masaail,
ilmu,
manhaj,
nasihat,
tazkiyatun nufus
Sabtu, 04 April 2009
Kilas Kontradiksi Dalam Al-Qur'an
Oleh: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Kontradiksi dalam Al-Qur’an adalah jika terdapat dua ayat yang saling bertolak-belakang, yaitu petunjuk ayat yang satu menjadi penghalang bagi petunjuk ayat yang lain, seperti jika ayat yang satu menetapkan akan sesuatu hal sementara ayat yang lain meniadakannya.
Tidak akan mungkin terdapat dalam Al-Qur’an kontradiksi antara dua ayat yang petunjuknya adalah berita, karena hal itu mengharuskan salah satunya adalah dusta dan itu mustahil terjadi pada berita-berita Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kontradiksi dalam Al-Qur’an adalah jika terdapat dua ayat yang saling bertolak-belakang, yaitu petunjuk ayat yang satu menjadi penghalang bagi petunjuk ayat yang lain, seperti jika ayat yang satu menetapkan akan sesuatu hal sementara ayat yang lain meniadakannya.
Tidak akan mungkin terdapat dalam Al-Qur’an kontradiksi antara dua ayat yang petunjuknya adalah berita, karena hal itu mengharuskan salah satunya adalah dusta dan itu mustahil terjadi pada berita-berita Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rabu, 01 April 2009
Mungkinkah Allah Mengampuniku?
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Para pembaca yang semoga dirahmati Alloh, mungkin ada yang bertanya, “Aku ingin bertaubat, namun dosaku terlalu banyak. Tidak ada satu macam perbuatan keji pun melainkan telah kukerjakan. Tidak ada satu bentuk dosa pun melainkan aku telah terjerumus ke dalamnya. Mungkinkah Alloh mengampuni dosa-dosaku?!!”
Bagi siapa saja yang merasa dosanya sulit diampuni maka perhatikanlah kisah berikut ini.
Para pembaca yang semoga dirahmati Alloh, mungkin ada yang bertanya, “Aku ingin bertaubat, namun dosaku terlalu banyak. Tidak ada satu macam perbuatan keji pun melainkan telah kukerjakan. Tidak ada satu bentuk dosa pun melainkan aku telah terjerumus ke dalamnya. Mungkinkah Alloh mengampuni dosa-dosaku?!!”
Bagi siapa saja yang merasa dosanya sulit diampuni maka perhatikanlah kisah berikut ini.
Langganan:
Postingan (Atom)